Kampung Coklat
Di pergantian tahun baru 2017 kemarin, banyak banget wisatawan yang menghabiskan jatah liburannya di semua tempat wisata di Indonesia. Salah satu yang menjadi magnet wisatawan lokal adalah Kampung Coklat yang berada di Blitar, Jawa Timur.
Kampung Coklat yang terletak di Desa Plosorejo, Pademangan, Blitar itu kebanjiran pengunjung hingga mencapai 7 kali lipat dari hari biasa.
Biasanya, Kampung Coklat menerima 1.000-an pengunjung ketika hari libur tiba. Tapi akibat efek liburan panjang akhirnya jumlah pengunjung pun mencapai 7.000-an per harinya.
Harga tiket yang cukup murah yaitu Rp 5.000 per tiket untuk satu orang membuat banyak pengunjung mengincar Kampung Coklat sebagai tujuan wisatanya.
Selain menawarkan Wisata Edukasi tentang bagaimana cara coklat diolah dan berbagai pengetahuan tentang coklat. Kampung Coklat di Blitar itu juga menyediakan banyak oleh-oleh dari Coklat untuk dibawa pulang oleh para pengunjung yang datang.
Konsep Kampung bertema Coklat sendiri merupakan salah satu terobosan kreatif untuk semakin mempopulerkan Coklat di Indonesia. Coklat sendiri merupakan salah satu makana yang paling diburu di seluruh dunia, termasuk juga di Indonesia.
Keberadaan Kampung Coklat di Blitar juga membawa angin segar bagi para petani coklat di sekitar daerah tersebut.
Secara ekonomi, banyak para petani coklat yang mulai terangkat ekonominya karena saking banyaknya permintaan coklat yang datang.
Saat ini Kampung bernuansa Coklat itu mengaku sedang mengembangkan luas lahannya karena dinilai sudah tidak mampu lagi menampung pengunjung yang datang. Lahan yang hanya 4,5 hektar akhirnya diperluas menjadi 5,5 hektar dengan tujuan bagi kenyamanan pengunjung yang datang.
Bahkan saat ini bagian oleh-oleh pun sudah tidak mampu menampung banyaknya pengunjung yang datang. Pada saat liburan kemarin, wisatawan yang membeli oleh-oleh bahkan sampai berdesak-desakan karena saking banyaknya peminat.
Kampung Coklat saat ini juga telah menambah wahana lain seperti kolam renang kecil, serta berbagai sudut untuk nongkrong para pengunjung yang datang. Konsep seperti ini seharusnya bisa diterapkan juga di Kota-Kota lainnya di Indonesia.
Dengan hadirnya Kampung khusus olahan Coklat, tentu masyarakat bisa semakin tahu manfaat dari Kokoa yang merupakan bahan dasar coklat serta kegunaannya.
Semoga bermanfaat